Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan dari 2000-2012
sebanyak 120 warga meninggal dunia karena mengidap Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau AIDS.
"Pada tahun ini saja sudah
delapan orang yang meninggal. Setiap satu tahun rata-rata 10 orang
meninggal akibat AIDS," kata Kasi Surveylen dan Imunisasi Dinkes Kota
Sukabumi Wahyu Handriana, Sabtu.
Menurut Wahyu, dari hasil
pendataan mayoritas penderita AIDS yang meninggal dunia, mereka awalnya
tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) melalui jarum suntik yang
digunakan pengguna narkoba.
Selain yang meninggal, kata dia, yang
kritis pun sudah beberapa orang dan saat ini sedang menjalani pengobatan
agar virusnya tidak terlalu cepat berkembang.
"Kondisi seperti
ini sudah sangat memprihatinkan, karena hampir setiap tahunnya ada saja
penderita AIDS yang meninggal dunia dan jumlah kasusnya terus
bertambah," tambahnya.
Ia mengatakan pihaknya terus menekan angka
jumlah warga Kota Sukabumi yang tertular HIV dengan tidak hanya memantau
tapi juga mengendalikan angka pertumbuhan warga tertular penyakit ini.
Tahun
ini saja sudah 77 kasus warga tertular HIV yang mayoritas berusia di
bawah 30 tahun dan tertular HIV karena menggunakan jarum suntik
bergiliran saat menggunakan narkoba dan seks bebas.
Secara komulatif, sampai saat ini sudah ada 606 warga kota Sukabumi yang positif HIV-AIDS.
"Perbandingan
penderita HIV/AIDS yang terdata dengan yang tidak yakni 1:10. Maka dari
itu, kami pun memberikan pelayanan kepada warga Kota Sukabumi yang
ingin di tes Voluntary Counseling Testing atau konseling tes HIV (VCT)
untuk mengetahui apakah terjangkit atau tidak. Tes ini kami berikan
gratis kecuali di rumah sakit," kata Wahyu.
Dua rumah sakit di
kota ini memiliki ruangan khusus untuk penderita HIV/AIDS, yakni RS
Assyifa dan RSUD R Syamsudin SH atau Bunut.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar